Oleh: Riskaninda Maharani
Wajah itu datang lagi
Menari-nari di pelupuk
mataku
Singgah di dasar hatiku
Mengusik ketenanganku
Dan mencuri malam-malam
panjangku
Senyum itu berkelebat
lagi
Berseri-seri di dalam
anganku
Meruntuhkan pertahanan hatiku
Mengoyak batinku
Dan bersemayam di dalam
mimpiku
Wajah yang tak pernah
kulihat
Namun dia ada
Senyum yang tak pernah
kupandang
Namun dia nyata
Betapa kuingin merajut
asa
Di antara puluhan
potretnya
Yang tersusun rapi
Di meja kamarku
Betapa kuingin menjalin
rasa
Di antara setumpuk
puisinya
Yang berderet rapi
Sebagai koleksiku
Akankah wajah itu
menjadi nyata?
Kapankah senyum itu ada?
Walau kutau, takkan
mungkin merangkai cinta
Dengan seorang mahadewa
Tidak ada komentar:
Posting Komentar