Oleh: Riskaninda Maharani
Wajah itu datang balik
Berpusing-pusing di pelupuk mata saya
Singgah di dasar hati saya
Menghabiskan ketenangan saya
Dan mencuri malam-malam panjang saya
Senyum itu berkelebat balik
Tak merungut di dalam angan saya
Meruntuhkan pertahanan hati saya
Mengoyak batin saya
Dan bersemayam di dalam mimpi saya
Wajah yang tak pernah saya tengok
Namun dia ada
Senyum yang tak pernah saya ternampak
Namun dia nyata
Saya ingin betul merajut asa
Di antara puluhan potretnya
Yang tersusun rapi
Di meja kamar saya
Saya ingin betul menjalin rasa
Di antara setumpuk puisinya
Yang berderet rapi
Sebagai koleksi saya
Akankah wajah itu menjadi nyata?
Kapankah senyum itu ada?
Walau saya tahu, takkan mungkin merangkai cinta
Dengan seorang mahadewa
Riska...selamat dan sukses ya atas karya2nya....
BalasHapusSmg bs mnghslkan cerita2 yg lbh menginspirasi. Aku mengingatmu sbg temanku, entah bgmn dg dirimu.....😊??? Skli lg selamat ya atas prestasinya...salam.
Wah, terima kasih banyak telah berkunjung ke blogku! Sungguh, sebuah kejutan yang sangat berharga. ^_^
HapusTerima kasih juga atas apresiasinya. Aku sangat menghargainya.
Tentu saja aku nggak pernah melupakanmu. Kamu sahabat terbaikku waktu kuliah dulu. :)
Btw, novel pribadiku, "Napoli: Ketika Jatuh di Pelukanmu", terbit bulan ini lho! Kalau ke toko buku, diborong ya! ^_^
Riska...selamat dan sukses ya atas karya2nya....
BalasHapusSmg bs mnghslkan cerita2 yg lbh menginspirasi. Aku mengingatmu sbg temanku, entah bgmn dg dirimu.....😊??? Skli lg selamat ya atas prestasinya...salam.