Minggu, 08 November 2015

minta saran dong kak (Surat dari Napoli Addict)

5 November 2015.

hai kak Riska, aku salah satu penggemar novel kakak yg judul nya NAPOLI loh.. maaf nih kalo aku SKSD. tapi aku kagum banget sama kakak. cerita di novel kakak itu bagus banget, kebahasaannya juga bagus. 
aku mau minta saran dong kak, gimana ya caranya biar novel aku bisa selesai ? soalnya kalo aku buat novel selalu aja berhenti di tengah jalan. 
terus, gimana sih kak, pembahasan novel yang bagus biar gak ngebosenin ? aku takutnya readers bosen baca novel aku.
oh iya, aku juga kagum sama kosakata di dalam novel itu, keren banget..
makasih ya kak.. aku tunggu jawabannya.
aku pengen banget bisa jadi novelis kayak kakak..

--ulima vasthi--

(Surat ini di-copy sebagaimana aslinya tanpa perubahan apapun. Di-copy di sini bukan dengan maksud apa-apa. Melainkan, agar bisa menjadi pembelajaran juga bagi siapapun yang memiliki pertanyaan yang sama. :) Surat ini jenis surat pribadi yang layak untuk dikonsumsi siapa saja. Kalau sifatnya rahasia, tidak akan di-copy di sini. :) )

----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Probolinggo, 09 November 2015. 12.20 WIB.
Hallo, Ulima Vasthi! Nama yang cantik. Dalam bahasa Bengali, Vasthi artinya anak perempuan dari saudara laki-laki atau sepupu laki-laki. J Apapun arti namanya, yang penting mengacu pada sebuah bahasa asing dalam arti baik, aku sukaaa…. ^_^
Terima kasih banyak ya sudah membaca novelku dan juga buat apresiasinya yang tiada terhingga.
Pertanyaannya singkat, jelas, dan membutuhkan jawaban panjang ya?! J Aku harus hibernasi panjang dulu sebelum menjawabnya. :v Jarang-jarang lho aku hibernasi panjang kalau nggak terpaksa! :3
Agar novel kita selesai, kita harus punya motivasi yang kuat. Agar, halangan dan rintangan apapun nggak akan membuat kita menyerah dan berhenti begitu saja. Biasanya, keluhan banyak orang, berhenti karena tiba-tiba menghadapi masalah besar (seperti putus cinta, masalah keluarga, dsb, bahkan jatuh cinta), sehingga ide tiba-tiba menguap begitu saja. Ada juga yang karena faktor jenuh.
Untuk faktor pertama, kembali pada yang aku katakan di awal, motivasi harus kuat. J Misal, pingin punya uang dari hasil menulis, pingin dapat penghargaan, dsb. Dalam kasus Napoli, aku ingin mendedikasikan sebuah karya untuk tokoh-tokoh asli di novel tersebut yang aku kenal dengan baik. J
Untuk memperkuat motivasi, bisa dengan membuat outline. Garis besar atau kerangka karangan yang terdiri dari ide pokok dan ide penjelas per babnya. Ketika kamu menulis, kamu harus patuh pada outline secara garis besar. Tujuannya, biar naskahmu nggak meluber ke mana-mana dan bisa selesai. J Meski aku nggak pernah bikin outline ding! Mengikuti perasaan aja. Haha….
Kalau terkena faktor jenuh, kamu bisa hilangkan kejenuhan itu dengan sesuatu yang kamu sukai. Misal: jalan bareng teman-teman, PDKT sama gebetan, dsb. Dalam kasusku, aku menghilangkan jenuh dengan memperbanyak lihat film-film berbahasa asing. Syukur-syukur kalau ada bahasa asing baru yang bisa aku pelajari. Wah, passionbanget tuh! ^_^ Tapi, ingat! Menghilangkan jenuh hanya cukup beberapa hari saja. Bukan berbulan-bulan, apalagi menahun. :3
Btw, kalau punya karya, boleh di-share ke aku. Tapi, harus sudah fix diedit ya?! J Alias, sudah dibaca berkali-kali dan dipastikan tidak ada sesuatu yang salah ketik atau semacamnya. J Boleh berupa satu, dua bab dulu. Aku dulu juga gitu sebelum jadi penulis mayor. Tanya sama penulis yang lebih senior. Dengan syarat, harus tahan banting kalau kritikannya sepanjang sepuluh halaman. Haha…. Namanya juga pingin berhasil, jalannya pasti berliku. J
Novel yang bagus, yang ending-nya nggak bisa dibaca sama orang kebanyakan. Jangan berpikir seperti orang pada umumnya ketika membuat ending! Bikin kejutan-kejutan yang membuat pembaca shock!
Sebenarnya ukurannya mudah. Kamu bosan nggak baca karyamu sendiri? Kalau ya, pembaca pasti bosan. Tambahkan kejutan! Kalau fix kamu nggak bosan dan enjoy bacanya, minta orang-orang terdekat “yang kamu percaya” menilai apa tulisanmu bosenin atau nggak. Kalau nggak ada yang bisa dipercaya, suruh mereka baca sedikit saja! Jangan banyak-banyak! Terakhir, konsultasi sama penulis mayor yang bisa kamu ajak berkonsultasi.
Kenapa penulis mayor? Bagi kami, nama baik itu penting. Sangat sedikit kemungkinannya karya kamu akan berpindah tangan dan diakui hak ciptanya oleh penulis mayor. Andaikan terjadi, nama baik kami jadi taruhannya. Alias, kami akan di-black list dari dunia penulisan untuk selama-lamanya. Karena, data asli kami tersimpan filenya di penerbit. Sangat susah bagi kami untuk jadi plagiator, meskipun ganti nama. Kalau penulis indie, memang banyak yang berhasil ganti nama dengan tujuan plagiat karya. J
Sebelum berpikir panjang soal pembaca, konsistenlah menulis karya hingga selesai! Karena, Tuhan Yang Maha Membolak-balikkan hati manusia. Tak ada yang tahu pasti apakah suatu karya itu disukai atau tidak sebelum dilempar ke pasaran dan ada hasilnya. Penerbit pun sering salah memprediksi.
Wooohhh… ini surat atau mau nulis novel lagi? Haha…. Maaf ya kalau kebanyakan jawabannya! J
Hmmm… giliran aku yang nanya nih! Biar adil. ^_^
  • Apa yang membuat kamu tertarik, ingin membaca karyaku?
  • Setelah baca, tokoh siapa yang kamu suka banget dan benci banget? Alasannya apa?
  • Kalau aku nulis tentang negara lain, negara apa yang kamu tertarik banget untuk baca?                       Tokoh seperti apa yang kamu harapkan dan kamu benci ada di sebuah karya?
            Jawabannya panjang juga kan? Haha…. Selamat menjawab! J
Sekali lagi, terima kasih untuk semua penghargaannya atas karyaku dan diriku sebagai penulis. Mulailah konsisten menulis per harinya, meski hanya sedikit, agar cita-citamu untuk jadi novelis tercapai! Hmmm… status Facebook, yang biasanya kamu hanya tulis pendek-pendek, belajarlah untuk menulisnya dalam paragraf-paragraf panjang! Kalau ada wadah untuk menampung karyamu seperti mading, majalah sekolah/ kampus, terjun ke dalamnya, adalah hal yang sangat baik. Selamat mencoba!

Sumber gambar: www.googleimage.co.id.

Salam hangat,

Riskaninda Maharani.
“Penulis Napoli”.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar